Scandal Tante Desi dan Berondong Ibukota
SCANDAL TANTE - Cerita Dewasa berawal ketika aku melihat seorang tante girang yang sangat mengesankan dan membuatku sedikit tergoda, Namun sebelumnya saya buatkan artikel ini disarankan untuk anda yang berumur 18 tahun keatas.
Awalnya aku bertemu dengan tante Desi disebuah mall ketika aku sedang makan siang tepatnya disebuah restoran didalam mall yang cukup populer lah di ibukota.
“Wah enaknya selesai kuliah pergi ke Mall,” pikirku.
Setelah kuliah yang membosankan selesai, aku langsung berangkat ke Mall Kota Kasablanka.
Karena kejadian yang tadi dikampus habis mendengarkan celoteh nya dosen killer membuat aku suntuk dan ingin menenangkan diri ke mall.
Kunikmati berjalan-jalan di Mall dan tanpa terasa perutku sudah merasa lapar, aku berjalan menuju ke salah resto yang ada dimall tersebut, setelah duduk dan memesan makanan, tiba-tiba mataku tertuju kepada 3 orang Tante yang berada diseberang mejaku. “Sexy dan cantik juga,” pikirku.
BACA JUGA: SELINGKUH DENGAN SOPIR DIBALIK KESIBUKAN SUAMIKU
Mataku tidak bisa lepas dari 3 Tante tersebut, terutama yang memakai baju ketat warna Hitam, Dengan bentuk tubuh yang seksi dan berpayudara kencang begitu aku tidak bisa menebak berapa umurnya. “Waduh jadi pusing kepala atas dan bawah, nih,” kataku.
Setelah selesai makan aku langsung menuju ke Toko pakaian karena takut tambah ‘pusing’, selesai membaca membeli beberapa pakaian dari toko tersebut, aku keluar karena takut ketagihan belanja dan tidak lama ketika aku meninggalkan toko baju tersebut ternyata Tante-Tante yang tadi waktu makan di resto, mau masuk ke toko pakaian yang tempat aku belanja tadi juga, aku jadi balik lagi ketoko yang tadi sempat kutinggalin, " seolah-olah ada yang ingin kubeli lagi.
Kulihat Tante berbaju hitam itu sedang mencari pakaian didaerah area BH, sedangkan teman-temannya pergi ke tempat pakaian bagian anak-anak (mungkin untuk anak-anak mereka) kemudian kudekati Tante tersebut sambil jantungku dag..dig.dug dan berpura-pura memanggil dengan nama saudaraku.
“Hei Tante Ros apa kabar.” Tante Desi itu terkejut mendengar suaraku.
“Maaf ya, kayaknya kamu salah orang.” Aku pura-pura terkejut, “Aduh maaf Tante, habis dari belakang mirip Tanteku.” Kemudian Tante itu hanya tersenyum dan berkata,
“Tante atau Tante?” Aku kemudian tersenyum dan langsung kualihkan pembicaraan,
“Lagi cari apa Tante? ee.. saya boleh tahu namanya enggakk?”
“Panggil Tante Desi aja,” jawabnya.
Selanjutnya kami mulai berbincang-bincang, tetapi mataku tidak dapat lepas dari payudaranya yang sangat menantang, sampai tiba-tiba ada suara dibelakangku.
“Waduh, siapa nih?” ternyata teman-temannya Tante Desi.
“Oo.. ini keponakanku, eh.. mau kemana kalian?”
Sambil tertawa mereka menjawab,
“Kita enggak mau ganggu reuni keluarga ah, kamu pulang sendiri aja ya Desi ”.
Tante Desi hanya mengangguk saja tanda setuju, setelah teman-temannya pergi, Tante Desi mengajakku ke sebuah restoran. Sambil menikmati minuman, Tante Desi bercerita tentang dirinya, singkat cerita, Tante Desi baru saja pulang dari kelas Aerobik bersama-sama temannya (pantas bodynya masih yahud) dan sekalian mampir mencari buku untuk anaknya, selain itu dia juga menceritakan kehidupan keluarganya.
Tante Desi mempunyai suami yang berada di Kalimantan, sedang menjalankan usahanya sehingga suami nya tante desi hanya bisa pulang kerumah 5x setahun karena ada usahanya yang tidak bisa ditinggalkan Sedangkan di rumah Tante Desi hanya ditemani oleh 3 anak 2 Perempuan dan 1 laki-lakinya yang berumur 6 dan 8 tahun serta 2orang pembantu dan juga 1 sopir pribadi. Mengetahui hal itu aku langsung berpikir, “Wah jarang ML dong Tante Desi, kesempatan gw nih”.
Tiba-tiba Tante Desi berkata, “Tante kayaknya enggak bisa lama-lama, harus pulang karena nanti sore ada arisan, jadi Tante mau siapin semuanya dari sekarang biar ada waktu untuk istirahat.”
“Baik Tante, ini nomor saya kapan ada waktu kita bisa lanjutin ngobrol nya.”
“Ok, ini nomor HP Tante, tapi jangan telepon dulu ya, biar Tante yang telepon kamu.” Tante Desi berjanji akan menelepon aku.
Sudah seminggu lebih sebenarnya aku ingin meneleponnya tetapi karena dia sudah memberikan amanah *untuk tidak menghubunginya jadi aku hanya menunggu sambil berharap, sore harinya HPku berbunyi, kulihat nomornya.
“Ternyata Tante Desi !" dan segera ku angkat.
“Halo”
“Halo juga ini Rama?”
“Iya, ini Tante Desi ya?”
“Iya, kamu ada acara gk nanti sore?”
“Enggak ada tante, mau ketemu?”
“Kita ketemu di Mc Donald Thamrin yuk jam 4 sore, bisa enggak?”
“Ok Tante, kalau gitu aku siap-siap deh, sekarang sudah jam 3.”
“Ok Andre, sampai ketemu disana ya.”
Aku sempat bingung, kok kayaknya Tante Desi terburu-buru dan tiba-tiba langsung mengajak ketemu. “Ah, nanti juga tahu kalau sudah ketemu.”
Tepat jam 5, kami bertemu dan langsung mencari tempat duduk. Tante Desi yang memulai pembicaraan,
" Tante cuma ingin ngobrol aja sama kamu, abis teman-teman Tante sedang keluar kota.”
“Untung pada keluar kota, kalau tidak Andre enggak akan ditelepon sama Tante” jawabku.
“Iya enggak dong say, nomor kamu sempat hilang, jadi Tante cari-cari dulu untung ketemu, jadi Tante bisa langsung hubungi kamu.”
( Kami mengobrol kurang lebih selama 1/2 jam dan Tante Desi bicara,)
“Ndre, cari penginapan yuk dekat sini.”
Aku nyaris enggak percaya mendengar kode keras itu, dan langsung aku mengangguk mengiyakan, Tante Desi hanya tertawa kecil,
“Kamu kaya anak kecil deh,” kata Tante Desi Kemudian kami menuju tempat parkir dan pergi dengan mobilnya mencari tempat yang bisa disewa untuk beberapa jam.
Setelah Tante Desi memesan kamar untuk kami beristirahat.
“Ndre, Tante mandi dulu ya, kalau kamu mau mandi, nyusul aja.”
Mendengar itu aku langsung secepat kilat membuka baju dan berlari ke kamar mandi, disana aku melihat Tante Desi sedang bugil tanpa sehelai pakaian.
Tante Desi sedang membasuh badannya di bawah shower dan terlihat jelas tubuhnya benar-benar terawat mengalahkan anak perawan, Walau sudah mempunyai 2 anak tetapi tubuh Tante Desi sangat terjaga, payudara dengan ukuran kurang lebih 36B masih terlihat kencang, pantat yang bulat dan berisi benar-benar membuat penisku langsung bangun dengan cepat.
Sambil menyabuni tubuhnya Tante Desi melirik ke arah selangkanganku dan berkata, “Ram, lumayan besar juga penis kamu.” Sebetulnya ukuran penisku biasa saja hanya 12,5 cm tetapi mungkin karena ngaceng berat jadi terlihat besar.
“Jadi mandi enggak? Kok bengong aja? Sabunin punggung Tante dong..”
Aku langsung mendekat dan memeluk Tante Desi kuciumi lehernya sambil tanganku menyabuni vaginanya..
“Wah besar nih vagina tante dan lebat juga jembutnya” kataku dalam hati, dan ini membuat birahiku semakin tinggi dan semakin ganas. Kujilati leher dan punggung Tante Desi
“Ndree.. Tante minta disabunin, kok malah diciumi tapi.. ahh.. terus sayang, Ndre sabunin dada tante juga dong...”
Aku langsung mengarah untuk menyabuni area buah dada tante dan dengan sigap kuhisap putingnya seperti anak baby yang sedang menyusui. Tante Desi semakin menggelinjang dan mengocok-ngocok penisku dengan kuat, sempat kaget tetapi lama kelamaan terasa enak. Setelah puas menghisap payudaranya lalu aku pindah menjilati perutnya, pusarnya dan akhirnya tiba di area sensitif nya tante desi, sambil mengeluarkan lidahku untuk menjilatin bibir vaginanya. sekali-sekali ku gigit bibir vagginaa nya tante desi.
“Aah..! Gila kamu Rama..! Kenapa Tan ? Tante sudah lama tidak merasakan seperti ini,” sambil tangannya memegang kepala ku, Tante Desi terus mendesah. Kuhisap terus klitoris itu, sambil tanganku meremas-remas payudaranya yang besar. Terus kulakukan pemanasan agar tante desi semakin sangeee sampai akhirnya aku berdiri dan kutarik tangannya untuk keluar dari kamar mandi dan menuju ke tempat tidur. Kulanjutkan mengisap klitorisnya dan kumasukkan jariku kedalam vaginanya.
“Aah.. “Ughh..ggg, Tante rasanya mau keluar!” Ram terussssss”
Aku semakin semangat memainkan jilatanku tepat di bibir lobang vagginanya dan tidak lama kemudian terdengar desahaaan yang panjang,
“Ahh.. Ndree..! Tante keluar..!” Terasa di mulutku cairan yang terasa asin dan langsung kujilat sampai habis.
“Bagaimana Tante?”
“Makasih sayang kamu sudah buat tante begini lagi, rasanya sudah lama Tante tidak merasakan orgasme.”
Kemudian Tante Desi berbaring dan aku peluk dengan erat, dia merebahkan kepalanya di dadaku, aku mencium keningnya dan dia membalas dengan menciumi bibirku. Lama kami berciuman dengan penuh gairah dan terasa birahinya mulai timbul kembali.
“Mana penismu sayangg, Tante pengennn mainiinn.”
Tanpa menunggu lagi penniiskuu kebibirnya tante desi, dengan tangan yang mungil sambil mengocok penisku dan dikulum didalam mulutnya hingga pangkal peeniissku.
“Uh.. enak Tante.” Sambil ku tarik ulurkan kepala tante desi yang sambil menghisap batang kemaluanku.
“Enak yah Rammm? ini masih permulaan kok tante mainkan penniss kamu.
Sambil mendesah, tante desi pun mulai membalik memainkan lidahnya tepat di kepala penissku
“Tante sudah.. nanti aku keluarr..!”
Tanpa memperdulikan kata-kataku dia terus memainkan penis dan bijiku sampai aku akhirnya tidak tahan dan..
“Tantee.. aku udah mau keluar!” Tante Desi melepaskan penisku dari mulutnya dan mengocoknya dengan kuat sambil mulutnya membuka
“Croot.. croott..!”
Keluarlah spermaku yang cukup kental langsung mengenai muka dan masuk ke dalam mulut Tante Desi yang langsung ditelan. Sambil membersihkan mukanya yang penuh dengan spermaku, mulutnya sesekali mengisap penisku yang mulai lemas.
Kemudian kami beristirahat dalam keadaan bugil, 1/2 jam kemudian birahiku timbul kembali, kucumbui secara perlahan Tante Desi yang masih tertidur, lama-lama terdengar desahan yang sangat menggairahkan,
“Mmhh.. uh.. Rama kamu mau lagi?”
“Iya Tante, enggak pa-pa kan?” tanyaku
“gpp Sayang, tante senang kok.. karena tante sudah lama tidak begini dengan suami tante." jawab tante desi dengan rasa kerinduan bercinta dengan suaminya.
Kami melakukan Cowgirl’s helper, Tante Desi melepaskan kocokannya dan berlutut tepat diatas penniiisku, sambil kupegang pinggul tante desi dia mencari penisku untuk dimasukkan ke dalam lubang vaginanya yang telah basah, dengan posisi yang kami lakukan pennissku memasukkin lobang vaginaa tantee desi hingga mentokk.
“Aah.. ahh.. Ndre enak sekali!”
Lalu kami berganti posisi menjadi ‘doggy style’, sambil maju mundur penisku di dalam vaginanya kumainkan sebagian lobang vagginnaanya dengan jariku sambil memberikan meludahi vaginaanya sebagai pelumass alami.
“Aaahahggg.. Lagi sayangggg...lagiiiiiiiii.”
sambil ku keluar masukkan penniisku di vagiinaa tante desi tidak lama.."
“Tante, Rama sudah mau keluar!”
“Keluarin dimulut Tante ya sayang”
Kutarik penisku dan kumasukkan kedalam mulutnya sambil dihisap, tangannya memainkan bijiku dan.
“Ahh! croot.. croot..” Keluar semua spermaku yang kental ke dalam mulutnya dan dia terus mengisap penisku, ngilu rasanya tetapi nikmat sekali.
“Rama sayang, kamu enggak nyeselkan mengorbankan keperjakaanmu dengan Tante yang sudah tua ini?” tanya Tante Desi.
“Ah tidak Tante, Saya malah senang bisa bertemu dengan Tante karena saya mendapat pengalaman baru.”
AGEN BANDARQ ONLINE TERBAIK DAN TERPERCAYA
Karena kelelahan kami akhirnya tertidur dan tidak lama kami pulang ke rumah masing-masing setelah sebelumnya membuat janji untuk bertemu kembali. Hingga saat ini, terkadang kami masih bertemu tetapi tidak selalu berhubungan intim karena waktu yang kurang tepat.
KlikBandar88 - Agen Bandar66 | Sakong | Capsa Susun | Bandar Poker | BandarQ | AduQ Dengan Win Rate 90% Lebih Dan Menghasilkan Kemenangan Terbanyak
Kontak Kami :
Line : klikbandar88
Wechat : klikbandar88
Whatsapp : +85598852919
Hubungi kontak kami :
Link Alternatif :
DOWNLOAD & INSTALL LIVECHAT KlikBandar88 Sekarang Ada Tersedia Aplikasinya ya bossku ^.^
Android : http://bit.ly/livechatklikbandar88
IOS : http://bit.ly/barbatos
0 komentar:
Post a Comment