Saturday, 22 February 2020

Cerita Dewasa Bercinta dengan Ibu Dosen Seksi bertoked Besar

Posted by DOMINO757 OFFICIAL on February 22, 2020 with No comments



Cerita Dewasa Bercinta dengan Ibu Dosen Seksi bertoked Besar - Pagi yang diawalin dengan hari yang indah, ketika menjalankan kegiatan seperti biasanya yaitu kuliah disalah satu kampus di hitz di bandung. Hingga saat ini aktifitas yang ku jalani hingga sekarang aku duduk dibangku kuliah hingga semester 5, dan yang membuat aku betah dikampus itu adalah Ibu Dosen yang cantik dan berpayudara besar yang membuatkan bertahan dan bersemangat belajar.

Cerita Dewasa Bercinta dengan Ibu Dosen Seksi bertoked Besar

Suatu ketika saya sedang berantam bahkan sempat putus nyambung dengan pacarku yang tidak tau diri karena sudah berselingkuh dibelakangku sehingga hubungan kami berakhir dalam waktu yang cukup lama hingga 2 tahun lamanya kami pacaran. Sudah cukup sampai disini dulu.

Jadi waktu dibandung itu kami tinggal berlima dengan sahabat dan teman kuliah ku lainnya, kami tinggal bertiga disebuah rumah kontrakan. Dan ternyata di dekat kontrakan kita tinggal adalah rumah Ibu Dosen yang cantik dan berpayudara besar itu. Hingga suatu hari saya ingin pergi dan melewati rumah ibu dosen melihatnya sedang menjemur pakaian dengan baju " You Can See " nya itu terlihat seketika belahan payudaranya saat dia memeras pakaian basah yang hendak dijemurnya. Dan Tiba-tiba....

" Heii Robert....." Ibu dosen ternyata sudah melihatku juga, yang tadinya aku ingin menyapa dahulu ternyata dikebut olehnya..

" ehh Ibu Dosen, sedang apa bu? Tanyaku sambil memandang belahan yang terlihat dengan pakaian seksinya itu...

" Robert mau kemana??..... beeettttt? Kok kamu ngelamun sih? Hayoooo kamu mikiriiin apaaaa?? Aku ketahuan ibu dosen sedang memerhatikan belahan buah dada nya yang terlihat jelas didepanku...

" ehhhh...ehhhhhhngggaaa Bu, saya cuma kepikiran dengan mantan pacar saya yang teegaa ninggalin saya bukk,, dan alhasil kita sekarang sudah jauhann, dan aku merasa sendiriaaan bu...

“Oh.. gitu ceritanya, pantesan aja dari pekan kemarin murung aja dan acap kali ngalamun sendiri”, kata Ibu Dosen.  Domino757 - Situs Judi Ceme Online Terpercaya

Hal itulah yang membuat aku menjadi lebih dekat dengan ibu dosen, karen setiap hari curhat curhat dan curhat,  Entah mengapa saya tak sengaja telah mulai ada perhatian sama Ibu Dosen. Waktu itu tepatnya siang-siang semuanya pada kuliah, saya sedang sakit kepala jadinya saya tidak hadir dari kuliah. Waktu itu saya sedang beristirahat dan bangkit dari tempat tidur, ada seseorang yang menggedur pintu kontrakan saya..

“Eh Ibu Yuli, nggak ngajar Bu?” tanyaku.

“Kamu kok nggak kuliah?” tanya Bu Dosen.

“Habis sakit Bu”, kataku.

“Sakit apa sakit?” goda Bu Dosen

“Ah.. Ibu bisa aja”, kataku.

“Kamu sudah makan belum?” tanya bu Dosen cantik berpayudara besar itu.

“Belum Bu”, jawabku.

“Ini ibu tadi habis masak, kebetulan tadi ibu ditelepon dan dimintain tolong sama teman kamar kamu untuk melihat keadaan kamu dirumah, jadinya ibu singgah”, katanya.

Sekaligus bu dosen makan dikontrakanku kami berdua juga sambil ngobrol ngalor ngidul hingga-hingga kita membahas cerita yang agak beraroma seks. Kukira bu dosen nggak menyukai yang namanya Cerita Dewasa, eh tau-taunya ia membalas dengan cerita yang lebih hot lagi. Kita malahan ngobrol sudah terlalu jauh. Pas ketika itu saya ngomongin perihal perempuan yang telah lama nggak menikmati kekerabatan dengan lawan jenisnya.

“Apakah ibu sudah pernah melakukannya?” tanyaku.

“Sampai saat ini ibu belum pernah”, jawabnya jujur dengan nada malu-malu.

“Memangnya ibu selama ini pacaran tidak pernah kayak gituan bu?

“So pasti dong”, katanya.

“Lalu bersama siapa Ibu melakukannya, Ibu kan belum menikah”, sorry ya Bu, saya telah terlalu lancang bertanya begitu pada Ibu”, kataku.

Dengan agak ragu, kudekati bibirku ke bibirnya. Cup.. dengan seperti itu lembutnya saya merasa kelembutan bibir itu. Aduh lembutnya, dengan cekatan saya telah menarik tubuhnya ke rangkulanku, dengan sedikit agak bernafsu kukecup lagi bibirnya. Dengan sedikit terbuka bibirnya menyambut dengan lembut. Kukecup bibir bawahnya, eh.. tanpa kuduga ia balas kecupanku. Kans itu tak kusia-siakan. Kutelusuri rongga mulutnya dengan sedikit kukulum lidahnya. 

Kukecup, 

“Aah.. cup.. cup.. cup..” ia juga mulai dengan nafsunya yang membara membalas kecupanku, ada sekitar 10 menitan kami mengerjakannya, tetapi kali ini ia telah dengan mata terbuka. Dengan sedikit ngos-ngosan kayak habis kerja keras saja.

“Aah.. jangan panggil Ibu, panggil Yuli aja ya!
Kubujuk Ibu Yuli, “Yuli, yuk main ke kamarku!”.

Dengan sedikit agak terkejut juga tetapi tanpa konfrontasi yang berarti kutuntun ia ke kamarku. Kuajak ia duduk di tepi daerah tidurku. Saya telah tak bendung lagi, ini saatnya yang kutunggu-tunggu. 


Dengan pelan kubuka kacing pakaiannya satu persatu, dengan lahapnya kupandangi tubuhnya. Cantik banget tubuhnya, kok nggak ada sih laki-laki yang kepengin untuk mencicipinya. Dengan sedikit membungkuk kujilati dengan telaten. Pertama-tama belahan gunung kembarnya. 

“Ahh.. sshh.. teruskan Bert”, kata Ibu Yuli yang sudah tak tahan lagi, BH-nya kulepaskan dan terbentanglah dua buah kembar yang sintal ukuran 34 B. Kukecup ganti-gantian, 

“Aah.. ssh..” dengan sedikit agak ke bawah kutelusuri sebab ketika itu ia pas mengaplikasikan celana pendek yang kainnya agak tipis dan celananya juga tipis, kuelus dengan lembut, 

“Aah.. saya mulai merangsaaannggg.....

Kusikapkan celana pendeknya hingga terlepas sekalian dengan celana dalamnya, hu.. menawannya gundukan yang mengembang. Dengan lembut kuelus-elus gundukan itu, 

“Aah.. uh.. ssh.. buah zakar kamu terawat juga yah bert, saya juga telah nggak bendung lagi”, sesungguhnya memang ini ialah pemula bagi saya, eh ternyata Yuli juga telah kepengin membuka celanaku dengan sekali tarik aja terlepas telah celana pendek sekalian celana dalamku. 

“Oh.. besar benar-benar”, katanya. Kaprah-kaprah 18 cm dengan diameter 2 cm, dengan lembut ia mengelus zakarku, 

“Uuh.. uh.. shh..” dengan akurat saya berubah posisi 69, kupandangi sebentar gundukannya dengan pasti dan lembut. Saya mulai menciumi dari pusarnya terus turun ke bawah, kulumat kewanitaannya dengan lembut, saya berupaya memasukkan lidahku ke dalam lubang alat kelaminnya, “Aah.. uh.. ssh.. terus Biji”, Yuli mengerang. 

“Saya juga nikmat Yuli”, kataku.

Dengan lembut disepoong kepala k*ntl ku, sesekali dimainkan dengan lidahnya.., 

“Assh.. oh.. ah.. Yuli terus sayang”, dengan lahap juga kusapu seluruh dinding lubang alat kelaminnya, 

“Aahk.. uh.. ssh..” sekitar 15 menit kami mengerjakan posisi 69, telah kepengin mencoba yang namanya bersetubuh. Kurubah posisi, kembali memanggut bibirnya.

Telah terasa kepala kemaluanku mencari sangkarnya. Dengan dibantu tangannya, diberi tuntunan ke lubang kewanitaannya. Perlahan-lahan kusorong bokongku, 

“Aahh.. sshh.. pelan-pelan Biji, aku masih gadis”, katanya. 

“Haa..” saya terkejut, benar rupa-ternyata ia masih suci. Dengan sekali dorong lagi telah terasa licin. Blesst, 

“Aahk..” teriak Yuli, kudiamkan sejenak untuk menghilangkan rasa sakitnya, sesudah 2 menitan lamanya kumulai menarik lagi batang kemaluanku dari dalam, terus kumaju mundurkan. Mungkin sebab baru pertama kali cuma dengan waktu 7 menit Yuli..


“Aakh.. ushh.. ussh.. ahhkk.. Bu Dosen ingin memainkan biji k*ntlku dengan lidahnyaaa”, katanya. 

“Tunggu, saya juga ingin menjilat vagina mu yul...” kataku. Tiba-tiba k*ntl ku menegang telah lalu kumasukkan kedalam vagina Bu dosen, tak lama kemudia K*ntlku digepit langsung oleh kelaminnya  dan terasa kepala batang kemaluanku disiram sama air surganya, membuatku tak kuat lagi untuk menahan ingin mengeluarkan cairan dari k*ntlku.

“Crot.. crot..” spermaku banyak muncrat di dalam vagina. “Aakh..” saya lemas habis, sehabis mengeluarkan banyak sperrmaa, badanku menjadi lemasss, sambil ku kecup bibirnyaaa dan terbaring bersebalahan di tempat tidur kontrakanku, saya tertidur di sampingnya.
“Bagaimana Bert ?” tanyanya. 

“Enakk buu, kalau ibu mau nambah nanti kita liat kondisi kontrakan ku dulu ya Bu.”

Kemudian kami cepat berberes-beres agar tak ada kecurigaan, dan semenjak kejadian itu saya jadi tambah dekat dan sering melakukan seks dengan ibu yuli di kontrakanku ketika teman-teman sedang tidak ada di kontrakan. Dan sekarang Ibu Yuli menjadi pacar gelapku..


Tuesday, 18 February 2020

Cerita Sex Melumat Bibir Kemaluan Teman Wanita

Posted by DOMINO757 OFFICIAL on February 18, 2020 with No comments



SempakBERENDA - Berpakaian sangat seksi, memberi support kepada tim dikampusku sudah menjadi hal yg biasa kami lihat yaitu pakaian yang digunakan anggota cheerleader. Suatu hari dikampus ada pertandingan sepak bola yang di iringi dengan cheerleader dengan jumlah wanita yang cukup banyak. Mereka memakai pakaian yang sama dan juga gaya ikat rambut yang sama dan hampir mirip semua, Hingga setelah pertandingan selesai aku melihat para cheerleader berbondong-bondong datang ke kantin kampus. Disana aku seperti mengenali seseorang yang muka nya tidak asing. Dia adalah Shella si gadis cantik teman ku waktu SMA. Lalu dia aku beranikan diri untuk nyamperin dan ngobrol dengan nya." INIMASTER

“Kamu cantik sekali deh Shella ..” sembari matanya tertuju pada belahan dadaku… wajahku langsung merah … terkejut dan dada ku berdegub kencang. Kalau dipikir-pikir aku dan shella memiliki scandal cerita waktu SMA, berikut ini aku mau ceritakan kepada kalian pemaca setia admin.


Cerita Sex Melumat Bibir Kemaluan Teman Wanita

“PRITTTTTTTT….!!!” tanda bahwa quarter ke-2 akan dimulai … aku langsung mengajaknya balik ke lapangan.
Dalem perjalanan ke lapangan, kami melewati kelas2 kosong … tiba2 dia menarik tanganku masuk ke dalem ruangan … lalu dia langsung menutup pintu … aku langsung bertanya padanya,

" Ada apa Kevin … quarter ke-2 udah mau mulai nih … kamu gak takut dicariin??”. Dia tak membalas pertanyaanku, melainkan langsung memelukku dari belakang, dan dia berbisik lagi denganku.

“Body kamu bagus ya sekali ya Shella ..” Aaaahhhh. aku tak bisa berbuat apa2 selain berbalik badan serta menatap matanya …. dan tersenyum padanya.

Lalu ia membuka pakaian basket dan celananya, sehingga ia hanya mengenakan celana dalem saja. Terlihat jelas padaku bahwa “kemaluan”-nya sudah tegang dibaik celana dalemnya. Ia memegang tanganku dan menuntun tanganku kedalem celana dalemnya. aku merasakan “kemaluan”-nya yg besar dan tegang itu dan ia memintaku untuk meremas-remas kemaluannya itu, bahkan hingga memaksaku untuk membuka celana dalemnya, setelahku buka celana dalemnya, terlihat jelas kemaluannya yg sudah ereksi … INIMASTER besar juga pikirku … hampir sejengkal tanganku kira2 panjangnya.

Baru sekali itu aku melihat kemaluan lelaki secara langsung, biasanya aku hanya meihat dari “Blue” film saja kalau aku diajak nonton bersama kawan2 dekatku. Ketika aku masih terpana melihat kemaluannya, dia melepas BH dan celana dalemku, tentu saja dgn sedikit bantuanku.

Setelah ia menyingkirkan pakaian dalemku, bodynya yg tinggi dan atletis layaknya sebagai seorang pemain basket itu, menindih bodyku diatas meja kelas dan ia mulai menjilati puting buah dadaku sampai Aku  benar2 menggeliat keeenakan, kurasakan basah pada bibir kemaluanku, Aku baru tau bahwa inilah yg akan terjadi denganku kalau aku benar-benar terangsang. Lalu tangannya yg kekar itu mulai meraba bibir kemaluanku dan mulai memainkan klitorisku sembari sesekali mencubitnya. Aku yg betul-betul terangsang setelah mencobanya tak bisa berbuat apa2 selain mendesah dan menggeliat di atas meja.

Baca Juga : 



Cukup lama ia memainkan tangannya pada kemaluanku, lalu ia mulai menjilati bibir bagian bawah kemaluanku dgn nafsunya, tangan kanannya masih memainkan klitorisku. Tak lama aku bertahan pada permainannya itu, kira-kira 5 menit kemudian, Aku merasakan darahku naik ke ubun2 dan aky merasakan sesuatu kenikmatan yg amat sangat nikmat, bodyku meregang dan aku merasakan cairan hangat mengalir dari liang kemaluanku itu.

Tanpa ragu Kevin menjilati cairan yg keluar sedikit demi sedikit itu dgn nafsunya sampai hanya air liurnya sajalah yg membasahi kemaluanku itu.
Bodyku terasa lemas sekali … lalu Kevin duduk di atas pinggir meja dan memandangi wajahku yg sudah basah bermandikan keringat. Ia berkata padaku sembari tersenyum,

“Kamu cape banget ya Shella …” Aku hanya tersenyum. Dia mengambil pakaian basketnya dan mengelap cucuran keringat pada wajahku, aku benar2 kagum padanya,

“Baik banget nih lelaki” pikirku … Seperti sudah mengerti, aku jongkok di hadapannya, lalu mulai mengelus ngelus kemaluannya, sembari sesekali menjilati dan menciuminya, aku juga tak tau bagaimana aku bisa bereaksi seperti itu, yg ada di pikiranku hanya membalas perbuatannya denganku, dan cara yg kubuat ini pernah kulihat dari salah satu film dewasa yg udah pernah ku tonton.

Kevin hanya meregankan bodynya ke belakang sembari mengeluarkan suara2 yg malah makin membuatku ingin memasukkan kemaluannya ke dalem mulutku, tak berapa lama kemudian aku memegang pangkal kemaluannya itu dan mulai mengarahkannya masuk kedalem mulutku, Agen DominoQQ Terpercaya 


Terasa benar ujung kemaluannya itu menyentuh dinding tenggorokanku ketika hampir semua bagian batang kemaluannya masuk kedalem mulutku, lalu aku mulai memainkan kemaluannya didalem mulutku, terasa benar kemaluanku mulai mengeluarkan cairan basah lagi tanda kalau aku  sudah benar2 terangsang padanya.

Sekitaran 30menit kemudian aku dan kevin kembali lagi melakukan seks , tiba2 body Kevin yg sudah basah karena keringat itu mulai bergoyg goyang keras sembari ia berkata.

“aaaaarghhh…..aku udah gak tahan lagi nih Shella.. aku mau keluarr…” Akuyg tak benar2 memerhatikan omongannya itu masih saja terus memainkan kemaluannya, sampai kurasakan cairan hangat kental putih dan rada asin muncrat dari lubang kemaluan Kevin, Akulangsung mengeluarkan kemaluannya itu dan seperti kesetanan, Akumalah menelan cairan spermanya, dan malah menghisap kemaluannya sampai cairan spermanya benar2 habis.

Aku duduk sebentar di bangku kelas, dan kuperhatikan Kevin yg tiduran di meja sembari mencoba memelankan irama nafasnya yg terengah-engah itu.
Aku hanya tersenyum padanya, lalu Kevin bangun dan menghampiriku. Dia juga hanya tersenyum padaku. Cukup lama kami berpandangan dgn keadaan bugil dan basah berkeringat.

“Kamu cantik dan baik banget ya Shella” katanya tiba-tiba aku hanya tertawa kecil dan mulai mencium bibirnya. Kevin membalas dgn nafsu sembari memasukkan tangannya kedalem lubang kemaluanku cukup lama kami bercumbu, lalu ia berkata,

“Shella boleh nggak aku emm itu”

“itu apa Vin??” Tanyaku.

“Itu .. masa kamu gak tau sih ??” balasnya lagi.

Sebelom Kevin menjawab aku merasakan kepala batang kemaluanya sudah menyentuh bibir kemaluanku cresttt creest terasa ada yg terobek dalem kemaluanku dan sedikit darah keluar kemudian Kevin berkata

“Shella kamu ternyata masih perawan !!!”

aku hanya bisa tersenyum dan merasakan sedikit perih di kemaluanku terasa agak serat waktu setengah kemaluanya masuk ke vaginaku. digerak-gerakan perlahan batang kemaluanya yg besar tapi setelah agak lama entah mengapa rasa sakit itu hilang dan yg ada hanya ada rasa geli, enak dan nikmat ketika Kevin mulai menggoyangkan Batang kemaluannya maju mundur pelan pelan aku tak tahan lagi sehingga aku harus mendesah sambil menikmati tiap dorongan kevin.

Kemudian semakin cepat saja Kevin memainkan jurusnya yg maju mundur sesekali menggoyangkan kekiri kekanan.dan dipuntir- puntir putingku dan sesekali dia gigit hingga aku kesakitan nikmat dan semakin membuatku menggelepar gelepar seperti ikan yg dilempar kedaratan.

Keringat sudah membasahi body kita berdua memang ku sadari kalau saat itu tindakan kita berdua bisa saja dipergoki orang tapi aku rasa kemungkinanya kecil karena kelas itu agak terpencil .ahhhh ahhhh ahhh aku mendesah dgn suara kecil karena takut kedengarann orang lain ..kullihat tampang Kevin yg menutup matanya dan terenggah- engah nafasnya. cukup lama juga Kevin bermain dgnku memang benar kata orang kalau atlit itu kuat dalem bersenggama

berusaha untuk mencapai puncak orgasmenya lalu duduk di bangku dan menyuruhku untuk duduk di kemaluan nya. Aku menurut saja dan pelan-pelan aku duduk di kemaluannya . Kevin memegang pinggulku dan menaik turunkan diriku. Aku merasakan belom pernah aku merasakan kenikmatan yg seperti ini .aku mendesah desah dan Kevin semakin semangat menaik turunkan diriku .lalu body Kevin mengejang dan berkata,

“Shella aku mau keluarrrrrr ” sekarang malah giliranku yg semangat memacu gerakan tubuhku agar Kevin bisa juga mencapai klimaks nya .tapi lama Kevin mengeluarkan kemaluannyna dan terdengar ia mendesah panjang,

“Ahhhhhh Shella ..aku keluar .ku liat air maninya kececeran di lantai dan sebagian ada yg ke meja .lalu kami berdua duduk lemas dgn saling berpandangan. ia berkata,

“kamu nyesel yah Shella ?” aku menggeleng.

“ngak koq vin .sekalian buat pengalaman bagiku .”

Aku teringat kalo orang orang di luar kelas sangat banyak yg menonton pertandingan lalu aku buru buru mengenakan pakaianku dan menyuruh Kevin juga untuk memasang pakainnya .sebelom keluar iya bertanya dengak.

“Shella kapan kita bisa ‘begituan’ lagi? Dan aku menjawab terserah kamu vin .tapi nanti setelah pertandingan selesai kamu tunggu aku yah di pintu gerbang lalu nanti kita jalan jalan..” Ia tersenyum dan mengangguk lalu kami berdua keluar kelas dan sengaja berpisah ..

Begitulah pengalamanku, tak kusadarai ternyata melaqukan hubungan seks itu sangatlah nikmat dan aqu berniat untuk merasakannya lagi.

Monday, 10 February 2020

CERITA DEWASA - SCANDAL SEKS MANTU DAN BAPAK MERTUA

Posted by DOMINO757 OFFICIAL on February 10, 2020 with No comments



SempakBERENDA - Friska adalah seorang menantu perempuan dari Bapak Sugiono, Friska telah menjalanin kehidupan berumah tangga dengan suaminya hampir satu tahun, Karena suami Friska tergolong pria karir sehingga selalu banyak melakukan kesibukan diluar rumah dibandingkan berduaan dengan istrinya dirumah.  Padahal Friska sangat menginginkan buah hati agar dia tidak kesepian dirumah, meskipun tinggal bersama bapak mertuanya tetap hati friska terasa kesepian.

CERITA DEWASA - SCANDAL SEKS MANTU DAN BAPAK MERTUA

Sejak kematian ibu mertuaku beberapa bulan yang lalu membuat bapak mertuaku juga merasakan kesepian yang hampir sama kurakan setiap hari didalam keluarga ini. Hingga suatu saat bapak mertuaku datang ke ruang keluarga yang pada saat itu aku sedang menonton televisi, karena merasa kesepian dikamarnya, si Bapak mertua menghampiriku diruang keluarga.

“Bapak boleh kan Fris ikut nonton sama kamu?, bapak bosan dikamar sendirian ditambah lagi ac kamar bapak sedang rusak jadi terasa panas dikamar,” tanya bapak mertuaku.

Ke-esokan harinya selepas makan malam bapak mertuaku berehat di ruang tamu tempat aku menonton semalam. Waktu itu bapak mertuaku memakai kain sarung saja. Oleh kerana keadaan bilik agak panas kipas angin dipasang laju. Aku diajaknya berbual-bual. Sebagai menantu yang baik aku melayan bapak mertuaku berbual. Sambil berbual-bual terselak kain bapak mertuaku kerana ditiup angin dari kipas yang laju. Aku ternampak balak bapak mertuaku terpacak keras di celah paha. Tak kusangka sama sekali..!

Bapak mertuaku buat-buat tak tahu saja. Balak bapak mertuaku nampaknya berada di dalam keadaan yang sungguh tegang. Spontan saja cipapku mengemut dan nafsuku bangkit. Lebih lebih lagi aku baru saja bersih dari haid dan tak sempat didatangi oleh suami ku. Jika bersama pun suamiku tidak memberi perhatian kepada hubungan kami. Di fikirannya hanya kerja. Terasa mendidih darahku pada waktu itu. Bagai gunung berapi yang siap sedia memuntahkan lahar panasnya.


Aku rasa balak bapak mertuaku jadi tegang sebab dia asyik perhatikan pakaianku. Aku hanya mengenakan pakaian gaun malam tanpa apa-apa pun di dalam, maklumlah cuaca begitu panas. Sebenarnya telah menjadi kebiasaanku bila mengenakan gaun malam aku tidak memakai bra dan seluar dalam. Memang kebiasaanku bila berada di rumah bersama suamiku. Aku terlupa bahawa yang bersamaku kali ini adalah mertuaku bukan suamiku. Dengan ukuran payudara ku yang lumayan besar membuat mertuaku sendiri sampai suka denganku. Agen Domino99 Terpercaya Di INDONESIA Patutlah semasa aku menghidangkan makanan, bapak mertua asyik merenung lurah bukit kembarku yang agak terdedah kerana leher gaun yang kupakai agak luas.

Kerana tidak dapat menahan nafsu, aku terus menuju ke bilikku dan meninggalkan bapak mertua di ruang tamu untuk menonton berita perdana di TV. Desakan nafsuku yang meluap-luap itu telah menyebabkan aku terkocoh-kocoh mengejar tilam untuk segera melayan denyutan cipapku. Setiba di dalam bilik, aku pun menghumbankan badan ke katil dan terus menyelak gaun tidur. Bahagian bawahku terdedah tanpa seurat benang.

Aku mengangkang seluas yang mungkin dan mulalah bermain dengan biji kelentitku. Alangkah bahagianya kalau Fajar mempunyai konek besar seperti kepunyaan bapak mertuaku. Aku terus leka dibuai khayalan yang sebegitu rupa. Sambil menjolok jariku ke dalam gua keramatku aku membayangkan batang balak yang besar berurat-urat sedang keluar masuk menujah taman laranganku. Kupejam mataku sambil melayan imaginasi seksku. Kurapatkan kedua-dua pahaku dengan jariku masih tetap di dalam lubang cipapku. Kubelai kelentitku dan kuraba-raba mesra. Terasa cairan hangat meleleh keluar membasahi lurah merkahku. Sungguh enak dan lazat kurasa.

Rupa-rupanya pintu bilik ku tadi bukan saja tidak kukunci malahan ianya ternganga luas. Tanpa kusedari, bapak mertuaku telah mengekoriku ke bilik. Ketika aku sedang leka melayani runtunan nafsu, dia dengan jelasnya dapat menonton segala tingkah lakuku. Berderau darahku melihat bapak mertuaku sedang berdiri di muka pintu. Sesosok tubuh lelaki tua yang berkulit hitam legam sedang bertelanjang bulat di situ. Batang balaknya yang juga hitam legam itu terpacak keras berurat-urat. Bulu-bulu yang sudah mulai memutih kusut masai seperti tak terurus. Tangan kanannya sedang kemas menggenggam balaknya yang sudah keras terpacak. Aku terkejut dan teramat malu. Aku tergamam hingga aku terlupa bahawa tanganku masih lagi melekat pada mutiara nikmatku.



Bapak mertuaku bertindak pantas meraih kesempatan terhadap aku yang masih terpinga-pinga. Dia terus menerpa dan mencelapak kangkangku yang sudah sedia terbuka luas. Pahaku dipegang kemas hingga aku tak mampu melindungi cipapku. Mukanya disembam ke taman rahsiaku. Cipapku yang telah basah dijilat-jilat dengan lidahnya. Bibir cipapku yang lembut menjadi sasaran jilatannya. Bila kelentitku yang sememangnya telah tegang dijilatnya aku hanya mampu meraung kesedapan. Terangkat-angkat punggungku menahan geli dan nikmat. Agen Bola Resmi Dan Terpercaya  Selama dua tahun kami berkahwin suamiku tak pernah melakukan seperti apa yang mertua aku sedang lakukan. Suamiku patut belajar dari bapaknya cara memuaskan isteri.

Mungkin terlalu geram melihat cipap muda berbulu nipis di depannya, mertuaku seperti dirasuk menggomol dan menggosok mukanya ke seluruh cipapku. Habis mukanya berlepotan dengan lendir yang banyak keluar dari cipapku. Lidahnya makin ganas meneroka lubang cipapku yang mula ternganga menunggu diisi. Gerakan lidah maju mundur dalam lorong nikmatku sungguh sedap. Belum pernah aku merasa senikmat ini. Hanya erangan saja yang keluar dari mulutku.

Gerakan-gerakan ganas pada cipapku membuat aku tak dapat bertahan lagi. Cairan panas tersembur keluar dari cipapku. Aku mengalami orgasme yang pertama. Muka mertuaku makin basah dengan lendir dari cipapku. Aku lemah longlai penuh lazat. Lelaki separuh abad yang berkulit hitam dipanah matahari ini sungguh mahir melayanku. Badan tuanya masih kelihatan berotot-otot kekar kerana setiap hari beliau menggunakan tulang empat keratnya bersawah. Tenaganya masih kuat dan mampu mengalahkan suamiku, anaknya. Nafsunya juga amat tinggi, mungkin kerana telah bertahun tidak bersama perempuan sejak kematian ibu mertuaku.

Melihat mataku yang kuyu, mertuaku mula merangkak ke atas tubuhku. Badanku dipeluk kemas sementara mulutnya pula telah berjaya menyusukan puting payudara ku. Dinyonyot putingku bergilir-gilir kiri kanan. Aku masih cuba menolak badannya yang berotot keras itu tapi mertuaku lebih tangkas. Kedua tanganku ditekan ke tilam. Aku tak berdaya berbuat apa-apa lagi. Aku hanya mampu meronta melawan kudrat bapak mertuaku yang lebih kuat.

Bapa, jangan. Saya menantu bapa, isteri anak bapak,” rayuku.
“Tak apa, anggap saja bapak suamimu sekarang,” bapak mertuaku bersuara.

Bapak mertuaku merapatkan bibir lebamnya ke bibirku. Dihisap dan disedut bibirku yang comel. Aku tak mampu berkata-kata lagi. Aku pasrah saja menunggu tindakan selanjutnya dari bapak mertuaku. Aku tergeletak pasrah di tilam dengan kakiku terkangkang luas.

Friska , sudah lama bapak geram pada Friska . Kecantikan dan gerak geri Friska  meruntuhkan iman bapa,” bisik mertuaku di telingaku.

Aku hanya diam tak bersuara. Melihat keadaanku yang pasrah tak melawan itu maka bapak mertuaku mula bertindak. Aku terasa ada gerakan-gerakan di celah kangkangku. Cipapku terasa disondol-sondol oleh satu benda bulat. Benda bulat keras bergerak pantas di celah alur cipapku yang telah basah dari tadi. Tiba-tiba benda bulat panjang mula terbenam ke dalam rongga cipapku. 

Bapak mertuaku mula menghayunkan pinggulnya maju mundur. Mertuaku menggunakan segala pengalamannya bagi menakluk menantunya yang masih muda dan bertenaga. Jika kekuatan tenaga yang diadu mungkin dia akan dahulu menyerah kerana itu mertuaku mengguna segala muslihat dan pengalaman yang dipunyainya. Ibarat pendekar tua yang banyak ilmu yang sedang bertarung dengan pendekar muda yang penuh bertenaga. Hanya dengan taktik dan teknik yang ampuh saja mampu mengalah pendekar muda yang banyak tenaga.

Bapak mertuaku hanya memasukkan separuh saja balaknya ke dalam cipapku. Dilakukan gerakan maju mundur dengan cepat sekali. Sungguh cepat dan laju hingga aku terasa sensasi nikmat yang amat sangat. Aku rasa G-spot ku diteroka dengan penuh kepakaran oleh mertuaku. Hanya erangan demi erangan saja yang keluar dari mulutku. Aku tak mampu berfikir lagi. Otakku kosong, yang aku rasa hanya nikmat semata-mata.

Selepas lima minit mertuaku mula menekan perlahan balaknya yang keras itu. Akhirnya seluruh batang balaknya terbenam dalam lubang cipapku. Terbeliak mataku menerima balak besar dan panjang. Terasa senak diperutku dihentak oleh balak bapak mertuaku. Suamiku tak pernah mampu meneroka sedalam ini. Aku cuba menyesuaikan diri dengan balak besar hingga perasaan nikmat dan lazat bertambah-tambah menyelinap ke seluruh urat sarafku.

“Lubang Friska  sungguh sempit, padat rasanya. Belum pernah bapak rasa lubang ketat macam ni,” puji bapak mertuaku.

Aku hanya tersenyum mendengar pujian mertuaku. Aku tak pasti pujian itu ikhlas atau hanya pujian palsu lelaki yang sedang dikuasi nafsu. Mula merasai lubang cipapku yang sempit dan hangat, bapak mertuaku mulalah menghenjutku dengan rakus. Dari gelagat keganasannya itu jelaslah bahawa selama ini dia memang geram terhadap diriku. Apalagi ibu mertuaku telah lama meninggal. Sudah lama bapak mertuaku berpuasa hubungan kelamin. Dendam nafsu yang ditanggung selama ini dilampiaskan sepuas-puasnya pada diriku yang masih muda dan solid.

Akalku cuba menafikan tetapi nafsuku tak dapat menolak akan kehebatan bapak mertuaku. Balaknya yang besar dan berurat-urat itu memberi kenikmatan berganda berbanding zakar suamiku yang kecil. Biar otakku menolak tapi cipapku mengalu-alu kehadiran batang besar dan panjang. Kehadirannya di dalam perutku amat ketara kurasakan. Malahan kesan penangan yang sebegitulah yang selama ini aku dambakan. Gerakan kasar dan penuh penguasaan seperti inilah yang amat aku berahikan. Semakin lama semakin pasrah aku zahir dan batin.

Bagi menyeimbangkan perlawanan maka aku mula mengurut dan mengemut batang besar mertuaku. Otot-otot cipapku meramas secara berirama balak yang terbenam dalam terowong nikmatku. Aku ayak-ayak punggungku bagi menambahkan lagi kenikmatan bersama.

“Lubang Friska hangatlah. Friska  padai kemut, sedaplah Friska ,” mertuaku memujiku lagi

Seluruh jiwa ragaku mulai kecundang terhadap tuntutan nafsu yang maha sedap itu. Tanpa segan silu mulutku tak putus-putus merengek dan mengerang. Aku mengaku akan kehebatan bapak mertuaku. Tiada lagi rasa berdosa dan penyesalan. Nikmat dan lazat saja yang kurasai waktu ini.

Bapak sedaplah, laju lagi pak,” tanpa sadar aku bersuara.

Mendengar suara rengekanku meminta maka makin laju bapak mertuaku mengerjakanku. Badanku dirangkul kemas, bukit kembarku diramas dan dihisap. Ladangku yang subur dibajak sejadi-jadinya oleh mertuaku. Kehebatannya mengalahkan suamiku yang juga anaknya sendiri. Kesuburan ladangku dapat dirasai mertuaku. Digemburnya ladangku sepuas-puasnya. Jelaslah bahawa suamiku sendiri gagal menandingi kemampuan bapaknya. Mungkin sebab itulah dia gagal menghamilkan aku.

Dinding cipapku digeser-geser oleh kepala dan batang mertuaku. Otot-otot cipapku menjerut rapat batang besar. Terasa seperti melekat dinding cipapku dengan balak mertuaku. Bila ditarik balaknya aku rasa seperti isi cipapku turut sama keluar. Aku menggelupur kesedapan. Aku seperti melayang di kayangan. Otot-otot badanku menjadi kejang, kakiku mendakap erat badan mertuaku dan tanganku mencakar-cakar belakang bapak mertuaku kerana teramat nikmat. Akhirnya mencurah-curah air nikmatku menyirami kepala konek mertuaku. Aku lesu kelemasan.

Bapak hebat, Fajar tak sehebat bapak,” aku memuji kemampuan mertuaku.

Setelah cukup rata membajak, bapak mertuaku pun mulalah menyemburkan benih zuriatnya ke dalam rahimku. Terbeliak biji mataku menikmati kesedapan setiap pancutan yang dilakukannya. Kepanasan cecair benih lelaki tua disambut dengan ledakan nafsuku sendiri. Menggeletar seluruh tubuhku menikmati tadahan benih-benih zuriat yang cukup banyak menyemai rahimku yang subur. Aku terkulai layu penuh nikmat.



Selepas itu kami sama-sama terdampar keletihan setelah mengharungi kepuasan bersama. Bertelanjang bulat kami tidur berpelukan hingga ke pagi. Tengahhari esoknya sekali lagi bapak mertuaku menyemai benih yang mampu membuncitkan perut aku. Kali ini dia menghenjut aku bagi tempoh yang lebih lama dari semalam. Malahan cecair benihnya juga lebih banyak dan lebih pekat. Hampir seminit aku terpaksa menadah perahan nafsunya. Agen Domino99 Online Terpercaya

Dua kali aku klimaks sepanjang pertarungan itu. Batang besar hitam itu membuat aku terkapar lesu kesedapan. SungguHPun bentuknya hodoh hitam berurat-urat tetapi membuat aku ketagih untuk menikmatinya.

Telefon di ruang tamu berdering. Dengan perasaan agak malas aku menyambutnya. Di hujung sana suamiku memberitahu bahawa dia akan terus ke Sarawak dan akan berada di sana selama sebulan. Bapak mertuaku tersenyum sumbing mendengar khabar tersebut. Aku pula jadi serba salah kerana selama tempoh itu kelak aku bakal ditiduri oleh seorang lelaki tua yang hitam legam lagi tidak kacak. Tetapi aku akui mainan seksnya cukup hebat mengalahkan orang muda.

Dua bulan kemudian aku mulai muntah-muntah. Mertuaku tersenyum senang kerana benih yang disemainya telah tumbuh. Suamiku juga gembira kerana akan menimang cahaya mata tetapi dia tidak tahu bahawa anak yang kukandung adalah adiknya sendiri.

Wednesday, 5 February 2020

Kisah Percintaan Murid dan Dosen Berakhir Ngeseks

Posted by DOMINO757 OFFICIAL on February 05, 2020 with No comments
Kisah Percintaan Murid dan Dosen Berakhir Ngeseks - Cerita ini berawal pada waktu itu saya lagi kuliah disalah satu universitas ternama di jakarta, sebut saja universita xxx Ceritanya ketika itu saya lagi putus dengan pacarku dan memang ia tak tahu diri, telah dicintai malahan bertindak, alhasil dari cerita cintaku hanya berumur 2 tahun saja.



Waktu itu saya tinggal berlima dengan sahabat satu kuliah juga, kita tinggal serumah atau ngontrak satu rumah untuk berlima. Kebetulan di rumah itu cuma saya yang laki-laki. Awalnya saya bilang sama kakak perempuanku, “Telah, saya pisah rumah saja atau kos di daerah”, tetapi kakakku ini saking sayangnya padaku, ya aku tak dibolehkan pisah rumah. Kita malahan tinggal serumah dengan tiga sahabat wanita kakakku.

Kisah Percintaan Murid dan Dosen Berakhir Ngeseks

Ada satu diantara mereka telah jadi dosen tetapi di Universitas lain di sekitar kampusku, Ibu Reta namanya. Kita seluruh memanggilnya Ibu maklum telah usia 40 tahun tetapi belum juga menikah. Ibu Reta menanya,

“Eh, lu belakangan ni kok suka banget ngelamun sih, hayo ngaku ngelamun apa? Jangan-jangan kamu ngelamun hal itu..”
“Itu apanya Bu?” tanyaku.

Memang dalam kesehari-harianku, Ibu Reta tahu sebab saya acap kali juga curhat sama ia sebab ia telah kuanggap lebih tua dan tahu banyak hal. Saya mulai cerita,

“Tahu nggak persoalan yang kuhadapi? Kini saya baru putus sama pacarku”, kataku.

“Oh.. gitu ceritanya, pantesan aja dari pekan kemarin murung aja dan acap kali ngalamun sendiri”, kata Ibu Reta. Domino757

Itu dekatnya saya sama Ibu Reta hingga suatu waktu saya mengalami kejadian ini. Entah mengapa saya tak sengaja telah mulai ada perhatian sama Ibu Reta.

Waktu itu tepatnya siang-siang semuanya pada kuliah, saya sedang sakit kepala jadinya saya tidak hadir dari kuliah. Siang itu pas jam 11:00 siang ketika saya bangun, eh agak sedikit heran kok masih ada orang di rumah, lazimnya bila siang-siang bolong demikian ini telah pada nggak ada orang di rumah tetapi kok hari ini kayaknya ada sahabat di rumah nih. Saya pergi ke arah dapur.

“Eh Ibu Reta, nggak ngajar Bu?” tanyaku.

“Kau kok nggak kuliah?” tanya ia.

“Habis sakit Bu”, kataku.

“Sakit apa sakit?” goda Ibu Reta.

“Ah.. Ibu Reta dapat aja”, kataku.

“Telah makan belum?” tanyanya.

“Belum Bu”, kataku.

“Telah Ibu Masakin aja sekaligus sama kau ya”, katanya.

Dengan cekatan Ibu Reta memasak, kita malahan seketika makan berdua sambil ngobrol ngalor ngidul hingga-hingga kita membahas cerita yang agak beraroma seks. Kukira Ibu Reta nggak menyukai yang namanya cerita seks, eh tau-taunya ia membalas dengan cerita yang lebih hot lagi. Kita malahan telah kian jauh ngomongnya. Pas ketika itu saya ngomongin perihal perempuan yang telah lama nggak menikmati kekerabatan dengan lain jenisnya.

“Apa masih ada gitu kemauannya untuk itu?” tanyaku.
“Nikmat aja, emangnya nafsu itu ngenal umur gitu”, katanya.
“Oh bila gitu Ibu Reta masih punya harapan dong untuk ngerasain bagaimana kekerabatan dengan lain variasi”, kataku.
“So pasti dong”, katanya.
“Lalu bersama siapa Ibu untuk itu, Ibu kan belum menikah”, kataku sambil merasakan enaknya nyeletuk.

Agen Ceme Uang Asli

“Aku bakal setuju kok”, kataku kembali dengan sikap acuh tak acuh sambil kulihat wajahnya. Ibu Reta agak merah pudar entah apa yang membawa keberanianku kian membludak dan entah kapan mulainya saya mulai membatasi tangannya. Dengan sedikit agak gugup Ibu Reta linglung sambil menarik kembali tangannya, dengan sedikit usaha saya seharusnya merayu terus hingga ia benar-benar bersedia mengerjakannya.

“Okey, sorry ya Bu, saya telah terlalu lancang kepada Ibu Reta”, kataku.

“Nggak, saya kok yang salah mengawalinya dengan meladenimu bicara soal itu”, katanya.

Dengan hatiku yang begitu gembira, kupegang lagi tangannya yang lembut sambil mendekatkannya. Dengan lembut kukecup keningnya. Ibu Reta terbawa dengan kondisi yang kubuat, ia menutup matanya dengan lembut. Juga kukecup sedikit di bawah telinganya dengan lembut sambil kubisikkan, “Saya sayang kau, Ibu Reta”, tetapi ia tak menjawab sedikitpun.

Dengan agak ragu, kudekati bibirku ke bibirnya. Cup.. dengan seperti itu lembutnya saya merasa kelembutan bibir itu. Aduh lembutnya, dengan cekatan saya telah menarik tubuhnya ke rangkulanku, dengan sedikit agak bernafsu kukecup lagi bibirnya. Dengan sedikit terbuka bibirnya menyambut dengan lembut. Kukecup bibir bawahnya, eh.. tanpa kuduga ia balas kecupanku. Kans itu tak kusia-siakan. Kutelusuri rongga mulutnya dengan sedikit kukulum lidahnya. Kukecup, “Aah.. cup.. cup.. cup..” ia juga mulai dengan nafsunya yang membara membalas kecupanku, ada sekitar 10 menitan kami mengerjakannya, tetapi kali ini ia telah dengan mata terbuka. Dengan sedikit ngos-ngosan kayak habis kerja keras saja.

“Aah.. jangan panggil Ibu, panggil Reta aja ya!
Kubujuk Ibu Reta , “Reta, yuk main ke kamarku!”.

Dengan sedikit agak terkejut juga tetapi tanpa konfrontasi yang berarti kutuntun ia ke kamarku. Kuajak ia duduk di tepi daerah tidurku. Saya telah tak bendung lagi, ini saatnya yang kutunggu-tunggu. Dengan pelan kubuka kacing pakaiannya satu persatu, dengan lahapnya kupandangi tubuhnya. Ala mak.. cantiknya tubuh ini, kok nggak ada sih laki-laki yang kepengin untuk mencicipinya. Dengan sedikit membungkuk kujilati dengan telaten. Pertama-tama belahan gunung kembarnya.

 “Ahh.. sshh.. teruskan Ji”, kata Ibu Reta yang sudah tak tahan lagi, BH-nya kulepaskan dan terbentanglah dua buah kembar yang sintal ukuran 34 B. Kukecup ganti-gantian,

“Aah.. ssh..” dengan sedikit agak ke bawah kutelusuri sebab ketika itu ia pas mengaplikasikan celana pendek yang kainnya agak tipis dan celananya juga tipis, kuelus dengan lembut, “Aah.. saya juga telah mulai terstimulasi.



Kusikapkan celana pendeknya hingga terlepas sekalian dengan celana dalamnya, hu.. menawannya gundukan yang mengembang. Dengan lembut kuelus-elus gundukan itu,

“Aah.. uh.. ssh.. Biji kau kok trampil sih, saya juga telah nggak bendung lagi”, sesungguhnya memang ini ialah pemula bagi saya, eh ternyata Reta juga telah kepengin membuka celanaku dengan sekali tarik aja terlepas telah celana pendek sekalian celana dalamku.

“Oh.. besar benar-benar”, katanya. Kaprah-kaprah 18 cm dengan diameter 2 cm, dengan lembut ia mengelus zakarku, “Uuh.. uh.. shh..” dengan akurat saya berubah posisi 69, kupandangi sebentar gundukannya dengan pasti dan lembut. Saya mulai menciumi dari pusarnya terus turun ke bawah, kulumat kewanitaannya dengan lembut, saya berupaya memasukkan lidahku ke dalam lubang alat kelaminnya, “Aah.. uh.. ssh.. terus Biji”, Reta mengerang. “Saya juga nikmat Reta”, kataku.

Dengan lembut di gilas habis kepala kemaluanku, di jilati dengan lembut,

“Assh.. oh.. ah.. Reta terus sayang”, dengan lahap juga kusapu seluruh dinding lubang alat kelaminnya,

“Aahk.. uh.. ssh..” sekitar 15 menit kami mengerjakan posisi 69, telah kepengin mencoba yang namanya bersetubuh. Kurubah posisi, kembali memanggut bibirnya.

Telah terasa kepala kemaluanku mencari sangkarnya. Dengan dibantu tangannya, diberi tuntunan ke lubang kewanitaannya. Perlahan-lahan kusorong bokongku,

“Aahh.. sshh.. -pelan-pelan Biji, aku masih gadis”, katanya.

“Haa..” saya terkejut, benar rupa-ternyata ia masih suci. Dengan sekali dorong lagi telah terasa licin. Blesst,

“Aahk..” teriak Reta , kudiamkan sejenak untuk menghilangkan rasa sakitnya, sesudah 2 menitan lamanya kumulai menarik lagi batang kemaluanku dari dalam, terus kumaju mundurkan. Mungkin sebab baru pertama kali cuma dengan waktu 7 menit Reta..

“Aakh.. ushh.. ussh.. ahhkk.. saya berkeinginan keluar Biji”, katanya.

“Tunggu, saya juga telah berkeinginan keluar akh..” kataku. Tiba-tiba menegang telah lubang alat kelaminnya menjepit batang kemaluanku dan terasa kepala batang kemaluanku disiram sama air surganya, membuatku tak kuat lagi memuntahkan..

“Crot.. crot..” spermaku banyak muncrat di dalam vagina.

“Aakh..” saya lemas habis, saya tergolek di sampingnya. Dengan lembut ia kecup bibirku,

“Kau menyesal Biji?” tanyanya. “Ah nggak, kitakan sama-sama berkeinginan.” Kami kencang-kencang berberes-beres agar tak ada kecurigaan, dan semenjak kejadian itu saya acap kali bermain cinta dengan Ibu Reta hal ini tentu saja kami lakukan jikalau di rumah sedang sepi, atau di daerah penginapan kalau kami telah sedang kebelet dan di rumah sedang ramai. semenjak kejadian itu pada diri kami berdua mulai bersemi bibit-bibit cinta, dan sekarang Ibu Reta menjadi pacar gelapku.

BACA JUGA :